
Portalssi, Aceh : Memasuki hari ketiga pelaksanaan Supervisi Asistensi Tahap I Tahun 2025, Dirlantas Polda Aceh kembali melanjutkan rangkaian kegiatan di wilayah timur Aceh, kali ini bertempat di Polres Langsa. Kegiatan ini diikuti oleh Kapolres Aceh Timur, Kapolres Langsa, Kapolres Aceh Tamiang, serta para pemangku kepentingan lintas sektor dari masing-masing wilayah.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kondisi lalu lintas di lapangan, tetapi juga sebagai sarana mendengar langsung berbagai kendala serta memperkuat sinergi antara Polantas, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan. Dirlantas Polda Aceh menegaskan pentingnya komitmen penuh dari pemerintah daerah dan stakeholder untuk mengambil peran aktif dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terus menjadi momok di Aceh.
Jalur Timur dikenal sebagai “jalur tengkorak”, dengan catatan kecelakaan dan tingkat fatalitas tertinggi. Fakta ini perlu diketahui dan disadari oleh publik, bahwa setiap kecelakaan sejatinya diawali dari ketidaktertiban dan pelanggaran lalu lintas. Bahkan, tingginya angka kecelakaan kerap berbanding lurus dengan peningkatan angka kemiskinan di masyarakat.
Dirlantas menekankan pentingnya edukasi secara masif kepada masyarakat mengenai keselamatan berlalu lintas. Edukasi ini harus dimulai dari internal stakeholder dan jajaran pemerintah daerah, yang dapat memanfaatkan momen apel pagi serta forum-forum pertemuan desa bersama para geuchik untuk turut menyuarakan pentingnya keselamatan berkendara.
Selain itu, komunitas dan media juga diminta untuk turut berperan aktif menyampaikan pesan keselamatan kepada masyarakat. Ditekankan pula kewajiban memakai helm bagi pengendara roda dua, serta pentingnya melibatkan tokoh-tokoh agama, Tgk., dan tokoh masyarakat dalam menyuarakan pesan moral tentang keselamatan.
Dirlantas juga menyebutkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh tiga faktor utama:
1. Faktor manusia, seperti kelalaian dan pelanggaran aturan;
2. Faktor jalan, seperti kondisi berlubang, minimnya rambu dan penerangan;
3. Faktor kendaraan, di mana peran Organda menjadi vital untuk memastikan kelayakan armada transportasi umum.
Dengan pendekatan kolaboratif dan penguatan edukasi lintas sektor, angka kecelakaan lalu lintas di Aceh, khususnya di jalur timur, dapat ditekan. Karena kecelakaan bukanlah nasib, tapi bisa dicegah asal ada kemauan dan kepedulian bersama.(**)