Iklan

terkini

Prajurit Kodam Iskandar Muda Pulihkan Akses Jalan yang Tertutup Longsor Akibat Hujan Lebat

Chaidir
25 November 2025, 2:15:00 PM WIB Last Updated 2025-11-25T07:16:09Z


Portalssi, Banda Aceh : Intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah Aceh pada akhir November 2025 menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik jalur transportasi penting. Menyikapi kondisi tersebut, Kodam Iskandar Muda (IM) melalui satuan jajarannya di Kabupaten Aceh Selatan dan Nagan Raya bergerak cepat membantu masyarakat, mengevakuasi material longsor, serta memulihkan kembali akses jalan demi menjaga kelancaran aktivitas warga. Kegiatan penanganan berlangsung pada Senin–Selasa, 24–25 November 2025.

Di Kabupaten Aceh Selatan, bencana terjadi di ruas jalan nasional Tapaktuan–Blang Pidie, tepatnya di Desa Mutiara, Kecamatan Sawang. Hujan lebat yang turun pada Senin malam (24/11/25) memicu longsor yang membawa material tanah dan batang pohon berukuran besar hingga menutup seluruh badan jalan. Kondisi tersebut menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total dan menimbulkan antrean panjang kendaraan di dua arah. Selain itu, beberapa jaringan listrik turut mengalami kerusakan sehingga memicu pemadaman di sejumlah wilayah.

Mendapat laporan dari masyarakat, Kodim 0107/Aceh Selatan segera menurunkan personel ke lokasi. Anggota Koramil 04/Sawang bersama TNI, Polri, BPBD, PLN, pemerintah kecamatan, serta warga sekitar melakukan pembersihan material secara gotong royong menggunakan peralatan manual dan mesin pemotong kayu.

Pasi Intel Kodim 0107/Aceh Selatan, Lettu Inf M. Saleh Surbakti, memimpin langsung proses penanganan di lapangan. Sementara itu, Bati Tuud Koramil 04/Sawang, Pelda Safaruddin, menjelaskan bahwa longsor yang terjadi benar-benar melumpuhkan seluruh akses transportasi.

"Material longsor dan batang pohon besar sempat menutup total badan jalan sehingga arus kendaraan tidak dapat bergerak. Selain itu, kerusakan kabel listrik juga menimbulkan dampak pemadaman di beberapa titik,” ungkapnya.

Setelah bekerja intensif selama lebih dari dua jam, personel gabungan akhirnya berhasil membuka kembali akses jalan dan arus kendaraan kembali normal. Sementara itu, tim PLN masih terus melakukan perbaikan jaringan listrik hingga kondisi dipastikan aman.

Dandim 0107/Aceh Selatan, Letkol Inf Andrino D.N Lubis, S.Sos., menyampaikan apresiasi atas kerja cepat seluruh unsur yang terlibat.

"Sinergi yang ditunjukkan oleh TNI, Polri, BPBD, PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat luar biasa. Semangat gotong royong menjadi kunci sehingga akses jalan bisa dibuka kembali dengan cepat,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat curah hujan masih tinggi.

Bencana serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Nagan Raya. Material tanah dan pohon tumbang menutup badan jalan di Desa Blang Meurandeh, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, yang merupakan jalur strategis penghubung Takengon–Nagan Raya.

Merespons laporan tersebut, anggota Posramil Beutong Ateuh Banggalang, Kodim 0116/Nagan Raya, dipimpin Serda Andrian Syahputra, bersama warga setempat melakukan pembersihan secara gotong royong. Danposramil, Pelda Toni Subiantoro, menegaskan bahwa membantu masyarakat dalam kondisi bencana merupakan bagian dari tugas pokok prajurit TNI.

"TNI hadir bukan hanya sebagai kekuatan pertahanan, tetapi juga bagian dari masyarakat. Dalam setiap musibah, prajurit wajib membantu dengan penuh keikhlasan agar penanganan cepat selesai dan aktivitas warga dapat kembali normal,” tegasnya.

Melalui kerja bakti ini, akses jalan kembali terbuka dan mobilitas masyarakat dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Serda Andrian Syahputra juga mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih berpotensi menyebabkan longsor susulan.

Menanggapi bencana yang terjadi di beberapa kabupaten tersebut, Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh personel di lapangan yang bergerak cepat dan responsif.

"Ini adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Prajurit Kodam IM tidak hanya bertugas menjaga pertahanan negara, tetapi juga hadir di garis depan kemanusiaan. Saat bencana melanda, kehadiran TNI harus memberi rasa aman dan harapan bagi masyarakat,” tegas Pangdam.

Ia juga menekankan bahwa penanganan bencana tidak dapat dilakukan oleh TNI saja. Sinergi dengan Polri, pemerintah daerah, BPBA, Basarnas, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam percepatan penanganan di lapangan.

Sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem dan masa siaga darurat bencana, Kodam IM telah menyiagakan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB). Satuan ini disiapkan untuk bergerak cepat 24 jam dalam menghadapi kondisi darurat di seluruh wilayah Aceh.

"PRCPB dipersiapkan untuk bergerak secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Penanggulangan bencana adalah amanat undang-undang, dan TNI akan terus memastikan kesiapan pasukan serta koordinasi lintas instansi demi keselamatan warga,” ujar Pangdam.

Pangdam juga berharap nilai kepedulian, kebersamaan, dan semangat gotong royong yang ditunjukkan prajurit dan masyarakat di Aceh Selatan serta Nagan Raya dapat menjadi contoh bagi daerah lain.

"Semakin kuat hubungan TNI dan rakyat, semakin kokoh ketahanan wilayah kita,” tutupnya. (**)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Prajurit Kodam Iskandar Muda Pulihkan Akses Jalan yang Tertutup Longsor Akibat Hujan Lebat

Terkini